Monumen Bajra Sandhi di
Kawasan Renon, Kota Denpasar
|
Ada beragam cara untuk
mengenang dan mengabadikan perjuangan sebuah bangsa, salah satunya dengan
mendirikan monumen. Di Bali, perjuangan masyarakat Bali dari masa ke masa
terekam dengan baik dalam Monumen Bajra Sandhi. Monumen ini menggambarkan
kehidupan masyarakat Bali sejak masa prasejarah hingga masa mempertahankan
kemerdekaan, antara tahun 1950—1975. Bentuk-bentuk perjuangan tersebut
diilustrasikan ke dalam 33 unit diorama.
Mengunjungi monumen ini
wisatawan akan memperoleh gambaran yang cukup lengkap tentang perjalanan
sejarah masyarakat Bali dari masa purba hingga modern. Gambaran tersebut
tersaji melalui 33 diorama yang disusun melingkar mengikuti kontur ruangan.
Tiap bagian diorama berisi patung-patung lengkap dengan setting
lingkungan alamiahnya. Untuk memperjelas informasi, terdapat label di bagian
luar dalam tiga bahasa: Bahasa Bali dalam aksara Jawa Kuno, Bahasa Indonesia,
dan Bahasa Inggris.
Di bagian-bagian awal,
diorama menampilkan manusia purba pada jaman berburu dan meramu. Pada bagian
ini, tampak Pithecanthropus Erectus sedang berburu babi menggunakan
kapak genggam. Bagian selanjutnya menggambarkan perkembangan masyarakat Bali
dari masa kerajaan, masa penjajahan, masa revolusi fisik, hingga masa
pascakemerdekaan. Di bagian akhir, diorama memperlihatkan proses pembangunan
Universitas Udayana yang berlangsung pada tahun 1975.
Kawasan Renon, kota
Denpasar, Provinsi Bali.
Monomen Bajra Sandhi
berada di komplek pemerintahan Provinsi Bali tepatnya di depan kantor Gubernur
di daerah Renon, Denpasar, Bali. Untuk menuju monumen ini wisatawan dapat
menggunakan kendaraan pribadi maupun menumpang taksi. Untuk dua jenis kendaraan
ini, pengunjung tidak terlampau kesulitan karena akses menuju monumen tidak
terlalu sulit.
Namun, jika wisatawan
memanfaatkan angkutan umum (bemo), maka harus diperhatikan bahwa jalan menuju
monumen ini merupakan jalan satu arah, sehingga hanya satu angkutan umum yang
biasa melintas, yaitu bemo jurusan Sanur-Teuku Umar. Kalau wisatawan berangkat
dari arah Sanur, maka dapat dipastikan wisatawan akan turun di depan komplek
monumen. Akan tetapi, bila berangkat dari Jalan Teuku Umar, maka wisatawan
harus turun di Jalan Cok Agung Tresna kemudian berjalan kaki menuju monumen
sejauh + 300 meter.
Jika wisatawan kemalaman
karena terlalu asik menikmati komplek monumen Bajra Sandhi, wisatawan dapat
menyewa hotel mulai dari kelas melati hingga hotel berbintang yang ada di
sudut-sudut kota Denpasar. Tak hanya itu, berbagai macam kafe, pub, club,
dan tempat-tempat hiburan lainnya dapat menjadi alternatif menghabiskan malam
di kota Denpasar.
BY: NO:11
I KADEK ANGGA
ADITYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar